Kamis, 20 Februari 2014

Apa itu Rekayasa Perangkat Lunak "RPL"

Pada masa kini, rasanya hampir semua bidang kehidupan tersentuh dengan penggunaan perangkat lunak atau software. Beberapa perangkat lunak mungkin sudah terbiasa kita gunakan. Perangkat lunak ini merupakan hasil dari serangkaian proses atau kegiatan yang dikenal sebagai Rekayasa Perangkat Lunak. 
 
Apakah sebenarnya Rekayasa Perangkat Lunak itu ?

Istilah Rekayasa Perangkat Lunak(RPL) secara umum disepakati sebagai terjemahan dari istilah Software Engineering. Istilah Software Engineering mulai dipopulerkan tahun 1968 pada Software Engineering Conference yang diselenggarakan oleh NATO. Sebagian orang mengartikan RPL hanya sebatas pada bagaimana membuat program komputer. Padahal ada perbedaan yang mendasar antara perangkat lunak (software) dan program komputer.
 
Perangkat lunak adalah seluruh perintah yang digunakan untuk memproses informasi. Perangkat lunak dapat berupa program atau prosedur.
Program adalah kumpulan perintah yang dimengerti oleh komputer sedangkan prosedur adalah perintah yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memproses informasi (O’Brien, 1999). 

Pengertian RPL sendiri adalah sebagai berikut:

     Suatu disiplin ilmu yang membahas semua aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal yaitu analisa kebutuhan pengguna, menentukan spesifikasi dari kebutuhan pengguna, desain, pengkodean, pengujian sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan.

Jelaslah bahwa RPL tidak hanya berhubungan dengan cara pembuatan program komputer. Pernyataan “semua aspek produksi” pada pengertian di atas, mempunyai arti semua hal yang berhubungan dengan proses produksi seperti manajemen proyek, penentuan personil, anggaran biaya, metode, jadwal, kualitas sampai dengan pelatihan pengguna merupakan bagian dari RPL. RPL selalu berusaha menghasilkan output yang kinerjanya tinggi, biaya rendah dan waktu penyelesaian yang tepat.

Tentang RPL :

1. Rekayasa Perangkat Lunak itu ilmu untuk mempelajari seluruh konsep perancangan sebuah perangkat lunak, mulai dari ground zero, penyusunan rencana bisnis/proyek, analisis kebutuhan dan perangkat, dilanjutkan dengan perencanaan kerja, pelaksanaan pembangunan perangkat lunak, evaluasi dan testing, dokumentasi, serta akhirnya produk dilepaskan ke konsumen. So yang dipelajari itu konsepnya. Setelah menguasai konsep baru kemudian belajar praktiknya yaitu dengan komputer (ya iyalah masak pakek tv atau mesin ketik?) dan bahasa pemrograman, aplikasi database, jaringan komputer, dan lainnya.

2. Kenapa dipakai kata Rekayasa?
Kalau kata beberapa ahli, itu sebagai ‘akibat’ dari penyesuaian hasil terjemahan ‘Software Engineering’.  Kalau diartikan secara  teknik perangkat lunak, akan bertabrakan dengan teknik informatika yang telah ada sebelumnya. Selain itu pembuatan perangkat lunak dipercaya sebagai membuat atau memodifikasi sesuatu dengan menggunakan tool, sistem, serta perangkat lunak yang telah ada sehingga menghasilkan suatu perangkat lunak yang ‘baru’ sesuai dengan kebutuhan bisnis. Maka lebih tepat digunakan kata rekayasa daripada teknik.

3. Rekayasa Perangkat Lunak merupakan sebuah konsep yang luas dan bisa dikatakan intisari dari seluruh materi Teknik Informatika. Ia bukanlah merupakan suatu bidang pekerjaan. Yang akan menjadi bidang pekerjaan adalah materi2 dalam RPL itu yaitu Analisis - Desain - Implementasi - Testing - Maintenance. Dari sub konsep itulah lahir jenis2 profesi seperti Business Analyst, System Analyst, Designer, Programmer, Software Developer, Software Tester, IT Consultant, Network Engineer, Data Analyst, dan ada beberapa lagi yang lain.


Tujuan RPL adalah:  
a.   memperoleh biaya produksi perangkat lunak yang rendah
b.  menghasilkan perangkat lunak yang kinerjanya tinggi, handal dan tepat waktu
c.   menghasilkan perangkat lunak yang dapat bekerja pada berbagai jenis platform
d.  menghasilkan perangkat lunak yang biaya perawatannya rendah

Cakupan ruang lingkup yang cukup luas, membuat RPL sangat terkait dengan disiplin dengan bidang ilmu lain. Tidak saja sub bidang dalam disiplin ilmu komputer namun dengan beberapa disiplin ilmu lain diluar ilmu komputer. Meskipun terlihat terpisah pisah, namun dalam penerapannya, sub-bidang RPL selalu membutuhkan dukungan dari sub-bidang lain, terutama sub-bidang Algoritma dan Struktur Data, Bahasa Pemrograman, Basis Data, Sistem Operasi dan Jaringan, dan Sistem Informasi.

Secara konsep, rekayasa perangkat lunak memiliki kedekatan dengan prinsip-prinsip pemecahan masalah. Pemahaman tentang masalah, strategi dan proses pemecahan masalah, serta pendekatan sistem pada pemecahan masalah akan sangat membantu proses rekayasa perangkat lunak. Untuk mengetahui dengan baik masalah, maka pengetahuan tentang gejala dari masalah menjadi sangat penting. proses pemecahan masalah dapat dilakukan dengan empat tahapan utama yaitu :
1. Memahami dan mendefinisikan masalah,
2. Membuat rencana untuk pemecahan masalah,
3. Merancang dan menerapkan rencana untuk memperoleh cara penyelesaian,
4. Memeriksa dan menyampaikan hasil dari pemecahan masalah.

       Jadi, Rekayasa perangkat lunak adalah satu bidang profesi yang mendalami cara-cara pengembangan perangkat lunak termasuk pembuatan, pemeliharaan, manajemen organisasi pengembangan perangkat lunak dan manajemen kualitas.



(sumber : ilmu-risa.blogspot.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar